Lautan Ilmu

Agama Orang Madura adalah NU

Judul di atas dipopulerkan oleh Emha Ainun Najib untuk menyebut bahwa mayoritas orang Madura adalah pengikut organisasi Nahdlatul Ulama (NU). Tentu saja itu hanyalah sebuah anekdot karena di dunia ini tidak pernah ada agama bernama NU. Cak Nun memang kerap menggunakan anekdot atau humor-humor Madura sebagai elaborasi gagasan-gagasannya.
Tak bisa dipungkiri, masyarakat Madura memang terkenal dengan ke-NU-annya. Organisasi-organisasi lain memang ada, namun NU tetaplah mayoritas di Pulau Garam ini. Karena saking lekatnya dengan kultur NU, tak ayal muncul sebuah anekdot seperti di bawah ini.
Suatu ketika, saat menjelang perayaan 17 Agustus, barisan pemuda NU Madura mengadakan latihan baris-berbaris dengan dikomandoi oleh seorang petugas dari Koramil. Sepanjang berjalannya latihan, mereka antusias mengikuti aba-aba dari petugas tersebut. “Siap grak!!, Tegak grak!!!, Majuuu? jalan,” kata sang Koramil. Latihan berjalan tertib hingga akhirnya si Koramil terheran-heran ketika ia mengucapkan aba-aba, “Bubar barisan, grak!!!” Para peserta tetap berada di tempatnya masing-masing dengan posisi semula. Belum usai keheranan si Koramil, tiba-tiba ketua barisan pemuda itu berucap lantang, “Allahumma shalli ‘ala Muhammad”. Kalimat itu dijawab serempak oleh peserta lain dengan ucapan, “Allahumma shalli ‘alaihi wasallim.” Setelah itu, barulah mereka bubar satu per satu. Rupanya, hal itu meraka lakukan karena terbiasa mengikuti tahlilan dan semacamnya.
Anekdot di atas, walau ia bisa saja fiksi, tentu tidak berangkat dari ruang yang kosong. Ada realitas yang mendasarinya, yaitu fakta bahwa akar tradisi ke-NU-an betul-betul melekat dengan masyarakat Pulau Garam ini.

Terima Kasih Sudah Berkunjung Di Blog K-Conk

DMCA.com Dilarang Mengcopy-Paste seluruh atau sebagian artikel di atas dalam bentuk apapun. Hak cipta sepenuhnya dipegang oleh K-Conk dan dilindungi oleh Digital Millennium Copyright Act (DMCA). Tindakan Copy-Paste bisa secara otomatis membuat blog/website Anda TERHAPUS DARI INDEX GOOGLE.
Suka artikel ini? Bagikan : Facebook Twitter Google+ Linkedin Technorati Digg

Artikel Terkait :

11 komentar:

  1. orang madura memang dikenal sebagai masyarakat yang sangat agamis, btw anekdot di atas lucu juga hehe...

    BalasHapus
    Balasan
    1. haha,,, iya mas,, namun banyak hal yang juga harus diperbaiki oleh orang madura, karena masih banyak sekali masyarakat disana yang memahami agama secara simbolis,, pada tatanan praktisnya masih jauh sekali dari harapan,,,

      Hapus
  2. Waah ternyata banyak warga NU di madura ya.? saya baru tahu..

    BalasHapus
  3. Mantab sob, nice info, saya juga suka nih baca" artikel tentang agama, apalagi baca" tentang agama islam :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. terima kasih mas,,,,
      sama-sama saling belajar,,,,,

      Hapus
  4. NU emang ormas islam terbesar :)

    oh ya kalo bisa capcaynya di suruh cuti aja mas

    BalasHapus
  5. Saya setuju mas Mahfud, Saya pernah kumpul dengan warga madura. banyak anekdot tentang kultur mereka, hingga Gus Dur ataupun Emha Ainun pernah membuat buku kumpulan anekdot yang berjudul MATI KETAWA ALA MADURA. Meski agamis, menurut saya, mereka justru nampak sekuler, secara teori agama mengerti, tapi kalau tatanan praktisnya justru jauh dari harapan. NU sangat berkembang di daerah madura sebab model pendidikan pesantrennya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya mas spertinya pemahaman mereka tentang islam dalam manifestasi kehidupan sehari-hari perlu diluruskan,,,,karena agama tidak melulu berbicara Hablum minallah, tapi juga hablum minannas dalam konteks sosial,,,

      Hapus

Next Post Previous Post Homepage